NGEKOPI MALAM HARI DI POJOKKAN


Sehabis shalat magrib terdengar dari dalam kamar suara bb ku berbunyi, “ting tung ting tung”. Aahhh siapa sih ini barusan juga magrib baru selesai, sudah ada pesan baru masuk, celetuku sambil berjalan menuju kamar. Ku ambil hape di atas telivisi kamarku, ku buka unlocknya lalu ku lihat siapa pengirim pesan bbm tadi. “Heemmmmm !!!!!!!!, ternyata ewer, teman karibku, mau ngajak ngekopi nanti malam di tempat biasanya kami berkumpul dan menghabiskan malam di suatu tempat. Ya nama aslinya itu Dwi Prasetyo tapi teman-teman biasa memanggilnya “Ewer”. “Nanti malam ngopi yuk, jam 8 ya”,begitu bunyi pesan bbm nya kepadaku. Baru jam segini tumben udah ngajak ngopi, padahal baru jam 6 petang, heuheuheu. “Okelah nanti merapat ke tempat biasa, jam 8 malam aku kerumahmu”. Ku enter lalu kukirim balesan pesan bbm tadi pada ewer, sembari ku beri emo keep smile dibawahnya.   
Ku letakan lagi bb tadi di kamar, langsung pergi ke belakang ke ruang makan. Selesai makan istirahat sebentar di ruang tamu, sembari menunggu balesan bbm tadi dari Ewer. Ngomong-ngomong bbm kok lama balesnya, ku ambil lagi hape ke kamar, kuperiksa, “huuffff……” dalam anganku ternyata masih pending, pantesan gak ada responya, dan terpaksa nunggu pesan terkirim. Sembari nunggu pesan bbm dateng cepat ku merapat ke depan tv, ku langsung teringat kalau malam ini adalah malam minggu. Barclays Premier League,,, ya itulah acara yang sudah aku tunggu-tunggu dari sore tadi selama sepekan dan tayang di malam minggu ini, itu tontonan yang sangat menghibur dan menggairahkan bagi kami para jombloan-jombloan, termasuk yang nulis ini, “heheheh…………. (senyum cemberut). Dan jujur nih aku sendiri fans The Red Devils “Manchester United”.
Nyalakam tv ganti chanel ke BeinSport, chanel yang biasanya nayangin pertandingan-pertandingan di Liga Premier League Inggris sob. Tampak dari dalam kamar jam sudah beranjak ke jam 7 malam, bersamaan dengan itu bb ku berbunyi, pasti balesan bbm dari ewer tadi, cukup lama juga masuknya. Ternyata bener “Okey, ke pojokan sambil nobar bareng low”, begitu pesan bbmnya. “Siap”….. dengan muka semangat, cclliinnggg.
Lanjut focus ke acara tv tadi, menunggu-nunggu tim mana yang main malam mini, lebih seru lagi kalau ada derby di malam minggu. Ternyata jam awal malam ini jam 9 malam, yang maen tuh Tothenham Hotspur lawan Chelsea, waahhh bakalan seru juga nih pertandingan. Masih lamanya kick off dimulai, sejenak membaringkan tubuh di kasur kamar ini, sambil nonton acara di tv, kegiatan para jomblo di malam minggu akan selalu bisa di tebak oleh siappa pun itu, tiduran di depa tv. Terdengar suara lagi “ting tung ting tung”, ada pesan baru lagi masuk, ada dua pesan sekaligus. Ternyata Mas Relly, dan pesan dari kak Dedy. “Prab ayo mengko ngopi” pesan dari mas Relly yang ku baca. “Ngopi yuukk nanti” itu pesan dari kak Dedy tampak ingin mengajaku menikmati secangkir kopi hitam malam ini. Lalu ku balas pesan mereka tadi, “oke sam, jam 8 yok merapat” pesan balesan pada mas Relly, “yyuukk kak nanti sama ewer juga kok ngopinya, siipp” pesan pada kak Dedy.
Terbayang nanti ramenya suasananya malam minggu, nongkrong, seduh kopi, sambil ngomongin bola, tim kesukaan, dan ngalur ngidul pokoknya serta malam minggu yang menambah akrab suasana. Ya begitulah, seiring kami semua ngumpul di pojokan terkadang juga tak jarang ngomongin hal-hal pribadi dan keseharian kita masing-masing, curhat istilah kerennya. Denting jam pun bertambah, ku lihat ke arah jam dinding diluar sudah hampir jam 8 malam ternyata, tepat 19.50 WIB. Terbangun dari tiduran di kamar bergegas ke belakang cuci muka, biar kelihatan fres dan ke kamar lagi ganti baju pakek lengan panjang dan celana jeans.
Yuuppp………!!!!!! Semua sudah beres dan tampak rapi, tak lupa kuraih kunci sepedah motor dan 2 buah hape langsung kumasukan dalam saku celanaku. Sebelum berangkat ku bbm dulu si Dwi “Ewer” biar siap-siap gitu dirumah, kan langsung berangkat. “Aku merapat ke rumah”, langsung ku enter kiriman pesanku tadi. Tak lupa pamitan pada orang tua mau keluar di malam minggu. Langsung aku ke luar rumah menuju Honda Beat warna putih, ku masukan ganggang kunci lalu kuhidupkan. Cepat ku bergegas menarik gas sepeda motorku ke rumah Ewer, dalam anganku mungkin dia sudah siap menunggu di rumah menanti kedatanganku. Tak terlalu jauh kerumahnya, gak sampai satu kiloan, jadi cepet sampainya.
Sudah sampai di depan rumah, “ttiiinnn ttiinnn” ku bunyikan suara bunyi klakson sepeda motorku dengan suara nyaring, pertanda kalau aku barusan nyampek dirumahnya. Ku masuk rumahnya, eeehhhhh …….. !!!!!!! kulihat ternyata masih asyik aja doi sama komputernya, sendirian di kamar sembari ngelihat sebuah situs ku perhatikan dari belakang. Ya begitulah, temanku dwi “ewer” memang orang suka oprek dengan berbau computer, bisa bahasa pemrograman di dalamnya, doi juga pinter servis computer PC dan leptop, hape Smarthphone, BB, android pun jadi di tangannya. Makanya tak jarang kalau teman-teman punya sedikit banyak masalah tentang Komputer dan Gadget sering minta bantuan padanya.
“Ayooo gek mangkat, wes jam’e low wayae ngopi”, celetukku di sela-sela seriusnya dia di depan layar. “Sik diluk maning ya” sahutnya lirih sambil berdiri dan berjalan keluar kamar, mau cuci muka dang anti baju. Sembari ku bersantai dirumah Ewer, hapeku bergetar dan berbunyi. Kulihat lalu kubaca, “aku wes neng posisi prab”, iki karo cah-cah”, ternyata sms dari mas Relly, yang ternyata memberitahuku sudah berada di posisi tempat kami ngumpul, tampaknya mas Relly memberikan kode untukku agar segera menyusul beberapa saat lagi. “Oke mas, sebentar lagi, aku wes dirumah Ewer”, bunyi pesan sms ku pada mas relly. Ternyata semua sudah pada ngumpul nih di lokasi, semakin ku tak sabar lekas merapat bersama teman-teman.
Tiba-tiba terdengar suara sepedah motor datang nampak kearah sini juga, dari suaranya sih nampak seperti motor matik. Benar saja, yang datang mengahampiri tadi dua orang, masih tetanggan sama Ewer. Ternyata Nur “paluh” berboncengan sama Affiful “tobel” yang tampak kulihat dari balik tirai jendela. Mereka masuk kerumah dengan senyum gembira. “Piye Arya yang laki” celetuk paluh sambil tersenyum kepadaku sesampainya di depan pintu. “Huufffff” batinku kepada paluh dengan menampakkan raut muka menghindar padanya. Aku masih terdiam kemudian paluh Tanya lagi “nandi Ewer”, “masih cuci muka” jawabku padanya. “Nyantae”, kemudian paluh mulai berbiacara lagi padaku, sambil menyandarkan tubuhnya di kursi, akupun tersenyum tapi sedikit.
“Hheeemmmmm……….” Di lain sisi si Apip tampak diam saja dari tadi, mulai datang ke rumah sampai duduk di kursi. Sambil konsentrasi penuh dan tampak berusaha focus Apip dengan tlaten dengan BBnya. Aahhh…..!!!!! batinku, ni mungkin pasti lagi nge bbm sama sama ceweknya nih, yang akhir-akhir ini lagi memberikan yang terbaik untuknya, semangat ya ppiipppppp J . Ewer muncul dari kamar, sudah ganti baju, yang nampaknya sudah siap bergegas, kami berempat pun siap dan berangkat. Dalam benakku  mungkin teman-teman yang lain sudah pada ngumpul di lokasi kami tuju.
Sesampainya di tempat saya lihat kawan-kawan semua sudah komplit nih kayaknya, banyak sekali yang datang malam ini, lalu kuhampiri mereka dan mencari tempat duduk. “Kok lama yud”, sahut mas Relly padaku, yang tampaknya sudah menunggu dan datang dari tadi. “Kerumah Ewer dulu mas” jawabku pada mas Relly sambil senyum, heheheh. Tampak kulihat kak Amri disebelah mas Relly, hhemm lama ku tak melihatnya ngopi dan berkumpul di loji. “Eh kak Amry” sapaku, sambil bersalaman dengannya, kak Amri pun memberikan senyumannya. Disebelah kirinya Nampak Yanu keponakannya kak Amri, mereka berdua fans dari Liverpool dan sering bareng kalau lagi ngumpul. “Arya yang laki” terdengar suara kata itu lagi, heuheuheu, tapi kali ini bukan dari Paluh, tapi sosok Hari Gambir “aman Mbir” sahutku padanya. Di depannya nampak Ranu fans The Gunners Arsenal, Pepen, dan Apip yang duduk bersebelahan, mereka berdua pendukung FC Barcelona.
Di sampingnya nampak Hari “Kancil” yang kelihatan lebih bersemangat malam ini, dan penuh senyum “piye wek” sapaku padanya. “Yow panggah aman situasi” sahutnya padaku, yap selain ngumpul dan ngopi di Loji kami sering ketemu dan ngobrol urusan kantor, karena kami seprofesi bekerja di sekolahan. Selain itu Hari “Kancil” juga berprofesi sebagai bassist group band, dan kendanger di Paguyuban Reyog “Singo Hamengku Djoyo”.  Di sebelahnya agak ke ujung, hheemmm itu si Bolank Rebell namanya aslinya seperti namaku “Wahyu”. Doi seorang drummer nih alias penggebuk drum dan suka music SKA. Tak lama berselang pesan kopi hitam dulu Pak.Wanto. Pak Wanto adalah penunggu warung di pertigaan Loji sini, sudah lama beliau membuka warungnya di sini. “Pak.wanto, kopi hitam kaleh” pintaku pada Pak Wanto sembari melayani pembeli yang lain di dalam. Obrolan-obrolan hangat pun tampak sudah mulai dari tadi, wahhh nampaknya aku ketinggalan.
Heuheuheu, kulihat tampak Mas Relly dan Kak Amri serius sekali ngomongin sesuatu, maklum mereka sudah lama tak bertemu karena kesibukan masing-masing. Yaappp,,,,, Mas Relly baru saja pulang dari Samarinda, doi bekerja sebagai pengajar atau instruktur music Miliknya Om Purwacaraka, keren dan juga sangat piawai mainin dawai senar gitar. Akhirnya kopi pesananku dating juga, kopi hitam selain itu aku jarang pesan. Bersamaan dengan kopi pesananku datang segerombolan pemuda lagi menyambangi kami, ternyata meraka teman-teman kami juga. Tampak dengan tunggangan Kawasaki Ninja nya itu Mas Rendi “Ondel”, di belakangnya ada Benni “Baunk” yang berboncengan dengan Angga “tralala” adiknya Mas Relly, kemudian Rizky “Jiebril” di antara kami semua mereka berdua yang badannya tinggi besar, yang terakhir yaitu duo Aredon si Angga “wawan” dan colour “warna”.
Mereka pun lekas mengambil posisi duduk masing-masing. Suasana ngumpul bareng seperti ini sangat jarang sekali terjadi, pas waktu malam minggu. Disamping kesibukan masing-masing, di antara teman-teman ku juga banyak yang kuliah di luar kota. jadi kalau pulang gini, disempat-sempatin deh ngumpul dan ngekopi bareng di Loji. Kalau mas Relly yang juga fans The Blues Chelsea sama Ewer kadang suka ngomongin soal Gadget, seperti Iphone dan android. Yang aku suka dari mas Relly, doi sering ngasih semangat dan motivasi kepada kami cara bersikap dan berkarya di bidang masing-masing, dan tentunya soal music.
“Heeyyy arya, kamu sini low” celetuk Angga “wawan” padaku. Entah mengapa dia mungkin merasa nyaman di dekatku, mungkin juga mau curhat, aahhh paling iya. “Ahhh sudahlah” jawabku padanya. Tampak kerlingan mata yang tajam kemudian ditunjukannya padaku. “whahahahahahaaaaaaaaa” aku tertawa lebar. Lanjut si Apip sama Pepen yang sedang ngobrol di sebelah tempat duduk Bolank. “ Sesok mangkat jam piro pip” pinta pepen pada apip. “Modok awan ae, mari dhuhuran” sahut Apip menjawab pertanyaan si Pepen. Tampaknya mereka berdua besok sudah mau merencanakan kembali lagi ke Kota Kediri, tempat mereka berkulini iah. Akhir-akhir mereka sedang sibuk-sibuknya menyelesaikan tugas akhir kuliah alias skripsi, tugas yang paling njlimet selama kuliah, semangat ya Pip dan Pepen.
“Piye kuliahmu pip” Tanya Mas Relly kemudian pada Apip, yang terlihat habis menyruput kopinya. “Woohhh,,,, skripsi toh, gek ndang dimarikne” jawab Mas Relly kemudian yang sedikit memberi motivasi kepada Apip. “Nyantae low Pip” hemm tampak suara khas dari tempat duduk di tengah, itu suara Kak Dedy “adeb”. Adeb yang juga fans Real Madrid ini nampak sedikit senyum sambil berkata tadi. Ya beginilah kami sering “guyon” (bahasa Jawa) berarti bercanda dalam bahasa Indonesia, buat ngilangin suasana suntuk dan menambah cair suasana. Tak terasa waktu sudah lama juga kami nongkrong di warung Loji ini, jam pun menunjukan jam 11 malam, suasana jalanan tampak semakin sepi dan hening dari lalu lalang kendaraan bermotor.
Di pojokan Hari “kancil” Angga “tralala” dan si bolank agaknya sedikit serius memperbincangkan sesuatu, dalam hati ku berkata “mungkin mereka sedang ngobrolin masalah Reyog, karena beberapa hari ke depan Paguyuban Reyog kami akan tampil mengisi beberapa event dan acara dalam rangka ikut memeriahkan HUT RI yang 68. Di sisi lain Kak Amri habis meneguk susu angetnya, nampaknya itu yang terakhir. dan yang benar saja, selesai meletakkan gelas ke meja Kak Amri pun berdiri, kemudian berkata “Ayo pulang cah” kata Kak Amri kepada semua yang hadir malam itu. Di ikuti kemudian oleh Yanu, yang ikut masuk ke warung membayar kopi dan susu angetnya. “Ayo bareng am, aku sisan” tanggap Mas Rendi melihat Kak Amri dan Yanu yang mau pulang, yang nampaknya langsung ikutan pulang bareng. “Ayo-ayo muleh yoooooo” teriak Colour “warna” bersamaan dengan Angga “wawan.
Heemmmm, nampak semua sudah pada mau pulang nih. Yuuppp, kak Amri, Yanu, Mas Rendi, Angga “wawan” sudah menstater motor masing-masing, berpamitan dan langsung pergi dari lokasi. Tak lama berselang kemudian Hari “kancil” Angga “tralala” dan si Bolank pun berdiri dan beranjak pergi, setelahnya. Ranu, Benni “baunk” dan Rizky “Jiebril” pun berselang menyusul kemudian beranjak pulang ke rumah masing-masing. “Waahhhhh……!!!!!!!!!, ayo pulang mas” ajakku pada mas Relly, karena semua sudah pulang dan tinggal kami bertiga dengan ewer yang sedang minum tetesan terakhir kopi hitamnya. “Ayookk prab !!”  jawab mas Relly padaku. Kami pun segera membayar kopi masing-masing kepada Pak Wanto. “Kapan-kapan eneh low mas” pinta Ewer kepada mas Relly yang mengajak nongkrong ngopi bareng lagi di lain waktu. Mas Relly beranjak pergi dahulu, aku dan Ewer kemudian berselang beranjak pergi dari tempat ngongkrong di Loji.
Jalanan semakin sepi sekali, hanya satu sampai dua buah motor saja yang lewat di jalan raya, kulihat jam sudah jam 12 malam dan udara terasa dingin sekali terasa sampai ke tulang. Ku antar Ewer pulang kerumah, sesampainya dirumah kami berpisah.
Begitulah suasanya malam hari itu, malam minggu ngopi bareng-bareng dan ngumpul bersama di pojokan di Pertigaan Loji milik Pak Wanto. Tampak singkat suasana malam itu, dan cepat terasa. Obrolan-obrolan dan kicauan ngalor ngidul kami pun selalu di isi dengan candaan dan bercengkrama bersama. #Kopihitam.